Kamis, 01 Desember 2016

Jadi orang tua yang bijak yukss....

Source Google

“Anak yang dibesarkan dengan penuh kritik, dimarahi, dikasari, sering dilarang dan diremehkan  akan membuat dirinya tumbuh dengan pribadi yang peragu, pemarah, pendendam dan tidak percara diri”
Ada  anak muda yang  menemui saya , tampangnya kuyuk, matanya sayu seperti kurang tidur, tidak semangat dan bingung.
“selamat pagi Pak Agus, saya (sebut saja) Budi yang menelpon bapak tempo hari untuk janji terapi”.
“selamat pagi, oh silahkan masuk.” Saya persilahkan untuk duduk , setelah bicara sebentar saya berikan form yang harus di isi. saya sendiri ambil posisi  duduk, saya lihat tampangnya  yang sangat serius menulis form.
·         Merasa cemas
·         Mudah dibawa perasaan, ( Baper kalo kata ke’kinian’nya).
·         Takut salah saat bergaul
·         Merasa kesepian
·         Merasa dendam
·         Selalu merasa dipojokkan
·         Mudah panik
·         Selalu berpikir negatif
·         Dan masih ada lagi yang tidak saya tuliskan disini.
Itu yang ditulis di form, di bagian “Tuliskan kondisi anda saat ini ?”...
Setelah proses qualifying selesai, terapi dimulai, cukup menarik terapi kali ini ada acara pukul-pukulan, tangis, pukul lagi. Memang ini yang saya harapkan, istilahnya ‘abreaction’. Saya kuras semua emosinya yang selama ini dipendam.
Proses insight berjalan mulus, memaafkan sumber masalah dan berdamai dengan dirinya terjadi dengan mudah. Ya!... Budi telah melepaskan semua dendam juga  emosinya yang tidak jauh-jauh  sumber masalahnya,  bermula dari lingkungan sekolah (di bully)  dan yang utama di rumah. Ayah, ibu dan kaka’nya yang sering ‘kompak’ berbuat kasar dan meremehkannya telah membentuk seorang anak yang tidak percaya diri, mudah cemas, pedendam, mudah marah dan penakut.
Satu pelajaran lagi telah saya dapat sebagai orang tua. Terima kasih Budi.

Untuk terapi & konsultasi, hub. 0858-8117-5272

Tidak ada komentar:

Posting Komentar