Minggu yang lalu ada orang tua yang
mengeluhkan nilai UTS anaknya yang kelas 7 SMP
jeblok. Matematika 3, IPA 5 dan Bahasa Inggris 6. Orang tua ini bilang
waktu SD anaknya pintar karena pernah juara kelas.
Lalu, ada juga orang tua yang
bertanya, “Pak Agus, anak saya sekarang-sekarang ini tidak ada semangat buat
belajar, kalo tidak ditemani tidak mao belajar, sulit fokus kalo belajar dan
maonya maen terus?, kenapa anak saya semakin bodoh?”....
Hampir semua orang tua ingin anaknya
sukses, cerdas, berhasil dalam sekolah dan bahagia. Akan tetapi dalam
perjalanannya banyak orang tua yang bingung, salah arah, kecewa dan akhirnya
pasrah tidak tahu apa yang harus dilakukan.....
Sebagai hipnoterapis, saya sering di
datangi orang tua yang minta anaknya “dirubah” dari malas jadi rajin, dari
bodoh menjadi pintar dll, mereka mengira hipnoterapi adalah pil ajaib seperti
dalam film, “bim salabim”... maka semua terjadi.
Kita semua tau ( kalo ada yang belum
tau, pura-pura tau aja ya), semua sikap, kebiasaan dan attitude anak di rumah
adalah proses yang tidak terjadi begitu saja, semua ada prosesnya, semua ada
awalnya, PERAN & POLA ASUH orang tua
tidak boleh di abaikan, kalo boleh saya bilang justru berperan paling besar
terhadap keadaan anak.
Dalam hal ini saya coba menyoroti
kenapa anak yang awalnya punya prestasi bagus disekolah, semangat belajarnya
menggebu-gebu waktu di TK dan SD ( biasanya kelas 1,2 dan 3) lalu setelah itu
semakin lama semakin menurun prestasinya dan tidak semangat untuk belajar.
Biasanya orang tua memandang karena
pelajarannya makin sulit, gurunya galak, temannya sering membully hingga anaknya tidak nyaman saat
belajar. Semua ini bisa benar, bisa juga tidak.
Orang tua lupa atau mungkin tidak
tahu bahwa semua anak butuh cinta dan sayang untuk bertumbuh, butuh perhatian,
perasaan di terima dan dihargai, juga yang terpenting perasaaan aman, anak
adalah manusia yang punya hati dan perasaan.... caileeee.
Saya haqul yakin saat semua ini terpenuhi,
anak akan menunjukkan potensi yang terbaik dalam dirinya.
Jika anak merasa tidak dicintai, ia akan
percaya bahwa ia tidak berharga dan merasa tidak ada ruginya untuk berbuat
masalah dalam keluarganya.
Lalu cinta yang bagaimana, perhatian
dan kasih sayang seperti apa yang anak butuhkan?....
To be continued.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar